Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAB III PTK Metode Drill

BAB III PTK METODE DRILL

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di MI Banda Masen Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe. MI Banda Masen terletak di Jalan Kenari lorong PEMDA gampong Banda Masen Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh. Penulis mengambil MI Banda Masen sebagai tempat penelitian karena tempat Penulis Bertugas mengajar agar ada perubahan dalam metode pembelajaran dan kaitannya dengan kualitas siswa dalam belajar.

3.2 Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peserta didik MI Banda Masen Kota Lhokseumawe. Jumlah keseluruahan peserta didik yang ada di MIS Banda Masen tahun ajaran 2019/2020 adalah 434 peserta didik yang terdiri dari kelas I: 71 peserta didik, kelas II: 77 peserta didik, kelas III: 63 peserta didik, kelas IV: 69 peserta didik, kelas V: 77 peserta didik, kelas VI: 77 peserta didik.
Obyek yang akan diteliti adalah peserta didik pada kelas V yang berjumlah 77 peserta didik terdiri dari 36 siswa laki-laki dan 41 siswa perempuan.

3.3 Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 15 Maret 2020.

3.4 Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan metode kualitatif, yang merupakan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas (Achmad Fatchan, 2009, hal. 2). Penelitian Kualitatif (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan dan menganalisi penomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2005, hal. 60). Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip –prinsip dan penjelasan yang mengarah pada penyimpulan, penelitian kualitatif bersifat induktif, penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang bertolak dari pandangan positivisme. Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat kontruktivism, yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak,interaktif dan menuntut imterpretasi berdasarkan pengalaman social. “reality is multilayer, interactive and a shared social experience interpretation by individuals”. McMilla and Schumacker, 2001 (Sukmadinata, 2005, hal. 60).
Sesuai dengan tujuanya, peneliti ingin meningkatkan hasil belajar pada siswa dalam menghafal surat pendek pada Mapel maka peneliti menggunaka metode penelitian kualitatif tindakan kelas (PTK). Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran yang di lakukan oleh guru dan di dukung oleh metode dan media yang baru yang lebih kreatif dan inovatif.

3.5 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memilih jenis Penelitian tindakan kelas (PTK), yang dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. Ahmad Jaedun menyebutkan bahwa PTK merupakan salah satu jenis penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Jaedun, 2008). Peneliti lainnya seperti Ani Widayati menyebutkan bahwa PTK adalah suatu kegiatan penelitian yang berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru dalam pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan secara individu maupun kolaboratif (Widayati, 2008). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian kasus disuatu kelas, hasilnya berlaku spesifik sehingga tidak untuk digeneralisasikan ke kelas atau ketempat yang lain dan analisis datanya cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul.
Dari pengertian-pengertian penelitian tindakan kelas tersebut diatas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penelitan tindakan kelas adalah suatu penelitian yang bersifat kasuistik dan berkonteks pada kondisi, keadaan dan situasi yang ada didalam kelas yang dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran didalam kelas yang diteliti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan tes, Studi dokumentasi, observasi dan wawancara.

1. Tes

Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui respon seseorang terhadap sejumlah stimulus atau petanyaan (Arikunto, 2002, hal. 206). Tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi Hafalan surat pendek dengan metode Drill.
Dengan menggunakan tes ini peneliti akan mengetahui apakah hasil belajar Qurdis materi Hafalan surat pendek, mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan peneliti.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yang dimaksud adalah berusaha mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002, hal. 206) Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data siswa, leger siswa dan perangkat pembelajaran.

3. Observasi

Observasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkahlaku indVidu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati baik dalam situasi sebenarnya maupun situasi buatan (Mustaqim, 2009, hal. 231) Observasi dilakukan di Kelas V MIS Banda Masen Tahun 2020. Observasi ini untuk mengetahui aktVitas belajar siswa selama proses pembelajaran, baik dalam siklus I maupun siklus II dalam penelitian tindakan kelas yang direncanakan. Instrumennya berupa lembar observasi yang telah dirancang bersama oleh peneliti dan kolabolator dalam penelitian ini.

4. Wawancara

Untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sefihak (Mustaqim, 2009, hal. 231) Wawancara ini untuk mengetahui aktifitas belajar siswa, proses pembelajaran yang dilakukan guru Qurdis dan data tentang MIS Banda Masen.

3.7 Teknis Analisis Data

Dalam PTK ini, penulis menganalisa data dengan menggunakan Teknik Analisis Kualitatif yaitu penelitian dengan memeriksa sebab akibat yang bersifat evaluasi dari dampak yang terjadi dengan menggunakan data primer, data sekunder dan data-data yang bersifat umum dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

1. Reduksi data

Dalam wina sanjaya, reduksi data yaitu kegiatan menyeleksi data sesuai dengan focus masalah. Pada tahap ini guru atau peneliti mengumpulkan semua instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian dikelompokkan berdasarkan focus masalah atau hipotesis.

2. Penyajian data

Dengan menyajikan data maka memudahkan untuk memenuhi tentang apa yang terjadi, merencanakan kegiatan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Mendeskripsikan data dilakukan dalam bentuk naratid, membuat grafik atau menyusunnya kedalam bentuk tabel.

3. Kesimpulan

Kesimpulan dapat diperoleh apabila hasil dari pengumpulan data sesuai dengan tujuan ketuntasan belajar. menurut Uzer Uzman bahwa terdapat criteria ketuntasan belajar perorangan dan klasikal, yaitu :

Daya serap perorangan yaitu Seorang siswa disebut tuntas belajar apabila ia telah mencapai skor 65% atau nilai 65

Daya serap klasikal yaitu suatu kelas disebut tuntas belajar apabila di kelas tersebut telah terdapat 85% yang telah mencapai daya serap 60% (Usman, 2005, hal. 64). Disini peneliti menggunakan rumus dari (Aqib, 2010, hal. 40)untuk menghitung nilai rata-rata dari hasil belajar siswa:

3.8 Metode Pengambilan Sampel

Penelitian ini melakukan metode pengambilan sampel berdasarkan Kriteria (Purposive) yaitu dengan sampel peserta didik kelas V MI Banda Masen. Pengambilan sampel harus berasal dari populasi yang telah dipilih. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh penulis pada penelitian ini adalah menggunakan merupakan bagian dari teknik pengambilan sampel nonprobability sampling. Menurut Sugiyono “nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel” (Sugiono, 2013, hal. 122). Salah satu teknik sampling yang akan digunakan oleh penulis dari nonprobablity sampling adalah purposive sampling. Dengan menggunakan purposive sampling, sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti yang didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu sehingga tidak melalui proses pemilihan sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random. Penulis memilih peserta didik kelas V MI banda Masen dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya sebagai sampel untuk diteliti.