Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pusat Pendidikan Dalam Kerajaan Aceh Darusslam

 

Pusat Pendidikan Dalam Kerajaan Aceh Darusslam

Tempat-tempat yang menjadi pusat pendidikan dalam kerajaan Aceh Darusslam adalah sebagai berikut:

1) Masjid Baiturrahim

Masjid baiturrahim terdapat di dalam Keraton Darut Dunia yang merupakan pusat pendidikan di keraton terutama dalam bidang politik dan ilmu tata negara disamping dijadikan sebagai Balai Setia Hukama, Balai Setia Ulama dan Balai jamaah perhimpunan ulama. Di dalam Keraton Darut Dunia juga sebagai pusat kegiatan ilmu agama dan kebudayaan di kerajaan Aceh Darussalam.

Baca juga: Pendidikan Islamdi Aceh Masa Kerajaan

2) Masjid Baitul Musyahadah

Masjid Baitul Musyahadah didirikan oleh Sultan Mughayat syah Iskandar Tsani dalam komplek keraton Meukuta Alam pada tahun 1046 H (1637 M). Untuk menggantikan mesjid baiturrahim yang dibangun oleh Sultan Syamsyu Syah. Mesjid Baitul Musyahadah adalah pusat kegiatan ilmu dan kebudayaan di kora Banda Aceh Darussalam.[1]

3) Masjid jamik Baiturrahman

Masjid Baiturrahman dibangun oleh Sultan laiddin Mahmud Syah pada tahun 691 H (1292 M), yang kemudian diperbesar oleh sultan setelahnya terutama oleh Sultan Iskandar Muda.[2] Mesjid Baiturrahman adalah sebagai pusat kegitan peribadatan dan usat perguruan tinggi Islam terbesar di Asia Tenggara pada masa itu . guru-guru yang mengajarkan di Universitas ini adalah guru besar yang ada di kerajaan dan juga didatangkan dari Turki, arab, persia, India dan negara Islam lainnya.[3] Menurut tulisan teungku Ahmad, bahwa universitas Baiturrahman memiliki 15 “daar”[4] yaitu: Darul tafsir wal hadits, darul thib wal kimia, darul tarikh, darul hisab, darul siyasah, darul akli (ilmu eksakta), darul ziraah, darul ahkam, darul falsafah, darul wizarah (ilmu pemerintahan), darul khazanah baitul mal (ilmu perbendaharaan negara), darul ardhi 9ilmu pertambangan), darul nahwi (ilmu tata bahasa), darul mazahib, darul harbi (ilmu perang).[5]

Baca juga: Model Pendidikan Masa Kerajaan Aceh Darussalam

Dengan adanya tiga pusat kegiatan pendidikan dan ilmu pengetahuan yang disebut sebagai “KOTA PENDIDIKAN” dan ini menjadi puncak kegemilangan kerajaan Aceh Darussalam yang terjadi pada Masa Sultan Iskandar Muda.[6] Pada masa inilah Aceh Darusslam di kenal dengan nama Serambi Mekah. Sehingga Malak ditaklukkan Portugis banyak dari para Ulama yang meninggalkan malaka dan pindah Ke Aceh Darussalam untuk membantu menyiarkan agama Islam dan mendidik calon Alim Ulama dan Fukaha.

Secara ringkas dapat disebutkan bahwa pada zaman Iskandar Muda berada pada zama keemasan dalam berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan sehingga lahirnya banyak alim ulama dan cendikiawan yang sangat masyhur di Asia pada Zaman tersebut.


Referensi:

[1] Majalah Sinar Darussalam no. 37/1971 halaman 36-37.
[2] M. Yunus Djamil, Tawarikh Raja-Raja kerajaan Aceh, h. 38.
[3] Majalah Sinar Darussalam no. 17/1969 halaman 6-18.
[4] Daar adalah seperti Fakultas pada universitas saat ini.
[5] Harian api pancasila no. 1220/ 24 februari 1967.
[6] Muhammad Said, Aceh Sepanjang Abad, jilid I, cet. I, (Medan: tahun 1961), h. 173-174.