Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Model pembelajaran Reciprocal Teaching

Model pembelajaran Reciprocal Teaching

Pendidikan merupakan hal terpenting bagi setiap orang. Karena melalui pendidikanlah manusia dapat bertahan hidup pada era yang serba modern. Pendidikan tercipta dalam situasi formal di lingkungan sekolah melalui proses pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi guru dan siswa. Suatu pendidikan yang penting adalah proses bukan nilai semata karena proses siswa dapat memahami dan mengerti maksud dari pembelajaran sehingga akhirnya output yang di hasilkan lebih baik dan berkualitas. Dalam hal ini Zakiah Daradjat juga mengungkapkan bahwa:

“Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidikan yang melayani para peserta didiknya melakukan kegiatan belajar dan pendidikan menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar peserta didik tersebut dengan prosedur yang ditentukan”.

Dengan demikian output dari pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dari peran guru dalam proses pembelajaran serta strategi, metode ataupun model yang digunakan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Dimana dengan strategi itu guru mampu menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, efektif dan menyenangkan. Hal ini terlihat guru mengerti dan memahami kondisi siswa sehingga seorang guru dapat memilih strategi, metode, ataupun model yang tepat serta memberikan perhatian penuh kepada kelas selain itu guru juga memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk maju dan berkembang tidak hanya pada siswa-siswa tertentu saja.

Baca juga: Model pembelajaran Reciprocal Teaching 

Matematika merupakan sebagai salah satu mata pelajaran yang di ajarkan mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini menunjukan bahwa matematika memegang peranan penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. Hal ini dapat di lihat bahwa dasar dari matematika kerap di pelajari dan menjadi dasar dari segala jenis bidang studi. Contohnya fisika, kimia, ekonomi dan lain-lain. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak terlepas dari peranan matematika. Matematika berperan penting dalam pembangunan ekonomi global, karena itu manusia sebagai insan yang berhubungan dengan kemajuan teknologi harus menguasai matematika.

Pelajaran matematika juga sangat berkaitan dengan konsep-konsep yang abstrak. Jam belajar pun lebih banyak dibandingkan dari pada jam mata pelajaran lain, maka dalam penyajian materi matematika harus dapat di sajikan lebih menarik dan sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran siswa lebih aktif termotivasi dalam belajar.

Pemahaman siswa tentang pelajaran yang akan di ajarkan dapat terlihat dari sikap aktif, kreatif, inovatif siswa dalam menghadapi pelajaran tersebut. Keaktifan siswa akan muncul jika guru memberikan kesempatan kepada siswa agar mau mengembangkan pola pikir dan mau mengemukakan ide-ide. Bukan hanya itu saja kurangnya minat serta pemahaman dalam materi dapat disebabkan oleh model mengajar yang diterapkan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar didalam kelas karena dalam proses belajar mengajar matematika diperluhkan model yang inovatif yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.

Dalam menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan belajar mengajar siswa sering kali dituntut untuk memahami konsep dalam menyelesaikan masalah yang tidak diperoleh pemecahan. Keberhasilan proses belajar mengajar pada umumnya diukur dengan keberhasilan siswa memahami konsep pembelajaran dan juga pemahaman guru dalam menentukan suatu model pembelajaran akan mempengaruhi minat siswa dalam proses belajar mengajar bukan hanya sekedar proses ilmu begitu saja melainkan makna yang lebih luas dan kompleks yaitu terjadinya komunikasi dan interaksi timbal balik antara guru dan siswa.

Baca juga: Metode Pembeajaran Ekspositori

Penguasaan konsep sebagai hasil belajar adalah adalah taraf perkembangan dimana individu mempunyai kemampuan untuk mempelajari suatu materi tertentu. Berkaitan dengan kemampuan pemahaman konsep dikalangan murid, Hudojo mengemukakan “siswa yang tidak mengerti suatu konsep tertentu menyebabkan tidak mengertinya konsep-konsep lain sebab konsep-konsep itu saling berkaitan secara logis.

Rendahnya pemahaman konsep materi matematika, seperti siswa sering belajar dengan cara menghafal tanpa membentuk pengertian terhadap materi yang dipelajari. Hal ini akan menyebabkan rendahnya aktivitas siswa dalam belajar untuk menemukan sendiri konsep materi sehingga akan lebih cepat lupa, materi pelajaran yang diajarkan memiliki konsep mengambang, sehingga siswa tidak dapat menemukan kunci untuk mengerti materi yang dipelajari dan tenaga pengajar (guru) mungkin kurang berhasil dalam menyampaikan kunci terhadap penguasaan konsep materi pelajaran yang sedang diajarkan, sehingga siswa tidak tertarik dalam belajar dan akan menimbulkan rendahnya penguasaan konsep materi.

Apabila siswa dapat memahami konsep dasar, maka konsep yang selanjutnya juga akan mudah dipahami, sebab konsep yang satu dan yang lain saling berkaitan. Agar siswa dapat memahami konsep menjadi tanggung jawab bagi para guru agar dapat menciptakan suasana belajar yang efektif, dengan cara mengunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajar melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas. Sehingga dapat mengubah anggapan siswa yang menyatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sangat sulit dan rumit untuk dipelajari.

Baca juga: Strategi Pembelajaran Active Knowledge Sharing

Padahal mata pelajaran matematika itu sangat menyenangkan apabila sudah mengetahui bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ada. Kurangnya perhatian dari guru juga dapat menimbulkan rasa malas didiri siswa pada proses belajar mengajar. Sehingga pemahaman konsep matematika siswa menjadi rendah dan akibatnya hasil belajar siswa semakin menurun dikarenakan pembelajaran yang monoton, untuk menjadikan matematika sebagai salah satu pelajaran yang menarik dan menyenangkan di butuhkan suatu usaha yang optimal.

Berdasarkan hasil observasi awal dari wawancara beberapa guru bidang studi matematika pada tanggal 30 Desember 2013 di SMP Negeri . Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa diantaranya adalah metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi dan masih menggunakan metode pembelajaran konvensional. Disamping itu dalam belajar hanya berpegang pada buku paket saja dan kurang mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Guru juga menjadi pusat dan penentu arah jalannya pembelajaran. Hal ini menyebabkan rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematika siswa.

Model pembelajaran Reciprocal Teaching merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, kreatif, dan lebih aktif. Model tersebut merupakan model yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri yaitu : Merangkum (Summarizing), Membuat pertanyaan (Question Generiting), Mengklarifikasi istilah-istilah yang sulit di pahami (Clariffing), Memprediksi materi lanjutan (Predicting). Dengan adanya keempat strategi pemahaman mandiri terutama kegiatan merangkum akan menyebabkan terbentuknya pemahaman konsep yang lebih mantap pada diri siswa terhadap materi yang diberikan. Kegiatan ini akan membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam membentuk pengetahuannya dan pada akhirnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika siswa lebih baik.

Melalui pembelajaran Reciprocal Teaching siswa dapat mengembangkan kemauan belajar mandiri, siswa memiliki kemampuan mengembangkan pengetahuan sendiri dan guru berperan sebagai fasilitator, mediator, dan manager. Dalam proses pembelajaran siswa juga di harapkan dapat memahami konsep matematika. Secara umum langkah Reciprocal Teaching adalah sebagai berikut: (1) pada tahap awal pembelajaran , guru bertanggung jawab untuk memimpin tanya jawab dan melaksanakan ke empat strategi Reciprocal Teaching yaitu merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, dan memprediksi. (2) guru memberikan contoh bagaimana cara merangkum, menyusun pertanyaan, menjelaskan kembali, dan memprediksi setelah membaca. (3) dengan bimbingan guru siswa di latih menggunakan ke 4 strategi Reciprocal Teaching. (4) Selanjutnya siswa belajar untuk memimpin tanya jawab dengan tanpa adanya guru. (5) Guru bertindak sebagai fasilitator dengan memberikan penilaian berkenaan dengan penampilan siswa dan mendorong siswa berpartipasi dalam kegiatan tanya jawab.

Fungsi utama Reciprocal teaching adalah mendorong siswa agar mampu memahami konsep matematika dalam memecahkan masalah dan mampu menemukan alternatif- alternatif pemecahan yang bervariasi secara mandiri dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.