Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jalan Pintas Menuju Sukses, Adakah..???

Jalan Pintas Menuju Sukses, Adakah..???

Suatu ketika, Pablo Picasso (seniman dan pelukis berkebangsaan Spanyol paling berpengaruh di dunia pada masanya) sedang menyantap makan malamnya di sebuah restoran, seorang fans yang merupakan ibu-ibu sosialita pencinta estetika mendekatinya dan membawa sebuah tisu.

"Permisi, bisakah anda membuatkan sketsa untuk saya di sini. Sebut saja berapapun tarif yang anda inginkan!" Pesannya sambil menyodorkan tisu kepada Picasso.

Picasso meraih pensil dari sakunya. Dengan cepatnya menyulap gambar seekor kambing dengan tisu sebagai kanvasnya. Si ibu kaya itu mengambil tissunya yang sudah terbubuhkan sebuah karya seni yang indah.

"Anda harus membayarnya 100.000 Dolar." Picasso menyebutkan tarifnya.

"100.000 Dolar? Hey, are you kidding me? Anda barusan cuma butuh waktu 30 detik untuk menggambarnya."

Picasso merebut kembali tissu itu dan memasukkan ke sakunya. "Anda salah. Saya butuh waktu 40 tahun untuk itu."

Ya, tentu saja. Ini bukan soal berapa lama dia mengerjakan karya seninya saat ini yang hanya butuh setengah menit. Tetapi seberapa lama ia mengasah bakat dan jatuh bangun berlatih untuk menjadi seniman hebat. Setelah berpuluhan tahun, barulah ia menjelma menjadi ilustrator hebat yang dalam sejarahnya menorehkan rekor berhasil melahirkan 50.000 buah karya seni; mencakup lukisan, gambar, ukiran, desain keramik, hiasan dinding. Dari oprah karya seninya itu dia mengumpulkan kekayaan sebesar 500 juta Dollar.

Kisah yang mengilustrasikan bahwa tidak ada rahasia khusus dan mantra ajaib untuk menjadi orang sukses, selain harus kerja keras, sabar dan konsisten.

Kita sering kagum melihat orang menulis dalam waktu singkat melahirkan tulisan yang bernash dan renyah di baca. Padahal kita harus duduk seharian dan konsentrasi penuh untuk membuat satu lembar tulisan.

Suka kagum melihat kawan baca buku puluhan halaman dan paham dalam waktu singkat. Sedangkan saya harus berhari-hari baca satu halaman.

Atau melihat koki bisa dalam hitungan menit meracik masakan lezat. Saya kalau masak harus sampai berkeringat-bekeringat.

Atau produksi-produksi lainnya yang bisa dilakukan oleh ahlinya yang profesional dalam waktu singkat. Tapi oleh kita tidak bisa.

Apa yang membedakan kita dengan mereka?

Saya yakin mereka dulu seperti kita saat ini. Seiring dengan waktu dan keterbiasaan yang terus menerus, merekapun menjelma dengan kelihaian mereka yang sekarang.